Di hari yang mulai gelap, turut membawa redup sebuah ruangan yang tak di bantu cahaya lampu. Kesibukan dari dua tubuh yang bergumul di atas ranjang besar itu, masih tetap bertahan.
Suara deck lidah dan alunan desah yang mengalun mengiringi makin membuat ruangan menjadi panas. Dua sosok yang saling terbuka, saling menyentuh meski teringat pada batasan.
Memang bukan hal mudah untuk mengendalikan diri. Desakan untuk menyelam jauh nyatanya terus mendengung di dalam benak.
Tok Tok Tokkk
Suara ketukan pintu lantas membuat Devan memiliki kekuatan ekstrak untuk menyingkirkan Nathan dari atasnya. Napas mereka sama-sama memburu, saat ini pun mereka kembali bertatapan. Nathan yang merasa sangat jengkel, sedangkan Devan yang tiba-tiba merasa sangat ketakutan.
Bagaimana jika itu adalah orang tua Nathan? Habislah Devan! Seorang pria paruh baya yang dahulu pernah berbaik hati untuk meringankan hukuman Devan. Setelah saat ini, apakah masih sama?