Di keramaian umum. Suara-suara di sekitar yang terdengar cukup jelas nampaknya sedikit pun tak mengusik ketiga sosok yang tengah terduduk di bagian yang cukup tersembunyi.
Masih kompak untuk membungkam mulut, kepala mereka pun lantas terhempas masing-masing untuk menghindar dari saling bertemu tatap secara tak sengaja.
Remaja mungil yang mengenakan jaket tebal berwarna hitam yang menutupi seragam atasnya, pria itu masih menundukkan pandang dengan lengan kanan yang terus saja mengaduk sisa es krim yang hanya berkurang sedikit. Gumpalan beku itu bahkan sampai hampir mencair sepenuhnya.
Beda halnya dengan pria jangkun yang duduk berhadapan dengan sang kekasih. Ia terus saja mengalihkan tatap pada pemandangan yang terjadi di luar ruangan. Daun-daun dari pepohonan yang serempak melambai rupanya menjadi pilihan terbaik untuknya. Devan yang tersaji di hadapannya, kali ini tak cukup untuk mengembalikan perasaan baik Nathan.