"Hei, kau benar-benar tak ada hubungan khusus dengan wanita seksi itu kan, sayang?" tanya Nathan saat mereka berjalan beriringan dengan telapak tangan yang saling bertaut. Jelas saja, pandangan dari orang-orang sekitar masih sangat kaku dengan kedekatan dari sepasang kekasih yang berkelamin sejenis, mereka bahkan yang menjadi sangat kagok dan malu sendiri atas kepercayaan diri Nathan untuk membawa Devan membuka jati diri yang sangat melenceng jauh itu.
Bel pulang berbunyi, serentak para siswa mengambil langkah cepat untuk segera pergi meninggalkan gedung sekolah yang mengurung waktu mereka dalam beberapa jam kebelakang. Ya, terkecuali pemilik kuasa yang bisa datang kapan pun saja.
Pagi tadi, Nathan yang berbonceng motor dengan Devan datang terlambat. Tak ada alasan khusus, hanya saja pria yang mengendarai motor mahalnya itu sengaja memperlama waktu tempuh perjalanan, Nathan memacu kendaraannya dengan sangat lambat. Seberapa kali Devan menegur, pria itu tetap tak ingin menuruti.