"Selamat pagi, Mike! Hari ini aku memasak nasi goreng dengan telur ceplok, apakah kau tak keberatan?" tanya Devan yang membalikkan tubuh dengan spatula yang terangkat kala mendengar langkah kaki seseorang mendekat.
Remaja mungil itu mengulas senyum sangat lebar pada seorang pria dewasa yang datang dengan raut lesu dan juga rambut yang mencuat berantakan.
Devan yang menampil dengan sangat ceria agaknya di sambut kernyitan dahi dari pria dewasa itu.
Sungguh, kecanggungan tadi malam bahkan masih melekat pada pikiran Mike, setiap detail kesedihan dari sosok mungil di hadapan jauhnya itu bahkan masih di ingat jelas. Pernyataan cinta yang sama sekali tak mendapat respon membuatnya di tarik paksa pada suasana kesedihan yang masih menyelimuti. Devan seolah seperti menganggap enteng perasaan Mike.
Mencoba mengendalikan raut memelasnya, Mike pun lantas mengenakan sebuah topeng untuk membentuk respon baik dan sesuai terhadap Devan, pria dewasa itu membalas senyum lebar.