Pagi mulai datang menjemput. Hari baru pun menjumlah ketidakhadiran seseorang yang masih sampai saat ini begitu di harapkan. Sedikit tak mengarah pada harapan semu lagi, nyatanya remaja mungil itu ingin memperjelas posisinya di kehidupan pria dewasa itu. Apakah masih tetap sama pada batas perjuangannya terakhir kali, atau malah kembali pada ketidak kenalan awal, hanya sebagai sosok asing.
Layaknya jiwa yang mulai tak saling bertatap langsung, perasaan pun lantas tergoyahkan karena cerdiknya sosok yang menyusupi celah sempit.
Lagi-lagi, Devan makin membuka kesempatan untuk Nathan mendekat padanya. Memang sedikit kejam jika remaja mungil itu berpikiran jika Nathan dapat menjadi pengganti, mengisi hatinya yang kosong karena kejauhan Mike.