Fandy, Reno, Rifky, serta Milo masih tetap ada untuk menunggu Devan yang sangat betah untuk tidur. Ya, hampir dua jam mereka menjenguk, waktu pun sudah hampir menjelang malam.
Nathan pergi membelikan beberapa pakaian ganti untuk Devan. Terlalu repot jika ia harus bertamu ke apartement yang di tempati oleh kekasih dan juga kakaknya itu.
Ah ya, Nathan sedikit heran dengan pria bertatto yang mengaku kedekatan sebagai seorang kakak untuk Devan itu. Di saat kesakitan remaja mungil itu tadi pagi, Mike tak ada di sana. Nathan sedikit kesal memang.
"Eunghh..." lenguh pria yang menempati ranjang pasien itu. Keempat siswa yang duduk bersandar di sofa pun seketika saja meninggalkan fokus pada ponsel masing-masing dan berjalan mendekat pada Devan.
Mengitari ranjang tempat Devan berbaring, remaja mungil itu sontak saja mengulas tawa geli. Ya, kehadiran kawan-kawannya yang seperti sangat cemas ini tak terlalu tepat, kenyataannya Devan hanya sakit biasa, bukan seperti orang sekarat.