Devan terlalu berpikir jauh, Nathan tak akan sejeli itu sampai membuatnya menyadari ada yang tak beres dengan keadaan remaja mungil itu.
Syukur saja jika Nathan tak melihat hal itu, atau dia akan terus mengomel dan mengintrogasi Devan sampai mendapat jawaban jujur.
"Apa begitu cara mu bicara dengan kekasih mu ini?" ucap Nathan, pandangannya yang tiba-tiba saja menajam. Seperti mampu untuk memutus jarak, Devan merasakan hawa di sekelilingnya yang seketika berubah, sedikit tak mengenakkan dan membuat bulu kuduknya berdiri. Nathan memang akhir-akhir ini dapat memberikan respon seperti sesosok hantu yang datang dan mengusik sesukanya.
"Oh ayolah, Nath! Walau dalam jarak jauh pun kau masih saja memerintah ku?" ucap Devan yang berusaha tak terlihat konyol dengan raut wajah yang di tampilkannya.
"Memangnya kenapa? Kau tak suka?"
"Kalau aku mengatakan hal sejujurnya pun kau pasti saja akan tetap saja bertindak sesuka mu," ucap Devan yang seperti merengek.