"Peluk aku yang erat, sayang!" ujar seseorang bernada perintah itu.
Pria mungil yang duduk di belakangnya pun tak lekas menuruti. Ia malah menolehkan pandang untuk menatap sosok lain yang sedang menunggui keberangkatan kedua siswa itu, dengan berdiam mematung di pelataran gedung apartement.
Pria dewasa yang tak lagi menatap Devan dengan lembut. Pria yang bersendekap dengan berjarak pandang cukup jauh dari remaja itu. Devan sampai bisa melihat jarak hubungan mereka yang renggang karena ini.
Apa akhirnya memang harus seperti ini? Mike tak bisa menerima orang sepertinya, apakah jalan yang tepat pula jika Devan memilih orang lain yang pasti?
Memutus kontak pandang dengan Mike, remaja itu menundukkan kepalanya dalam. Bibir tipisnya di gigit sangat keras, Devan tak boleh menangis lagi, ketentuannya memang harus seperti ini. Resiko untuk perbedaan yang harusnya sudah di ketahui sejak awal.