Suasana yang di bayangkan tak seindah saat Devan pertama kali mendengarkan tempat yang di tuju atas usulan Reno itu. Pasar malam dengan keseruan bertemu orang banyak dan riuh suara yang saling bersahut antusias. Bersama dengan kawan, harusnya hal itu sangat menyenangkan.
Namun, ternyata tidak jika seseorang yang membawa pasukan lain malah memaksa bergabung. Kawan-kawan Nathan yang memang hanya mengikuti dengan keterpaksaan itu mulai membuat ulah dengan mulut dan tatapan yang tajam. Bian yang terus memulai, sindirannya yang tak ada belas kasihan pada wanita paruh baya yang bersusah payah dengan usahanya itu membuat semua orang geram. Pembelaan atas dirinya sebagai konsumen yang berhak untuk mengkritik bahkan sampai menghilangkan sopan santun pada orang yang lebih tua, itu masih tak bisa di benarkan.