"Huh! Apa itu tadi? Kenapa Nathan sangat berubah? Setelah tingkah menyebalkan yang mandarah daging, haruskah aku menambahi kata menyeramkan?" ucap Devan setelah Nathan yang pergi meninggalkannya begitu saja, dengan tampang membeku di tempat. "Ya, Nathan sangat menyeramkan!" lanjut Devan yang mulai merasakan cemas berlebihan.
Kakinya baru bisa berfungsi beberapa saat setelah aroma tubuh bekas kahadiran Nathan menghilang. Ya, separah itu!
Sayang? Panggilan macam apa itu?! Nathan mengucapkan satu kata yang semakin konyol untuk menyebut Devan, sayang?
Devan rasa Nathan tak mengetahui arti panggilan yang sangat mendalam untuk di dengarnya itu. "Sayang" memang terdengar biasa untuk orang lain menyebutnya, tapi untuk Devan itu hal yang sangat sensitif. Belum pernah ada yang dengan lugas menyebutnya begitu, termasuk kekasih Devan yang dulu sekali pun.