Apa? Apa yang baru saja di katakan pria jangkun itu?
Sebentar-sebentar! Kalimat pembuka yang terdengar sedikit menggombali Devan, sungguh, remaja itu tak mempermasalahkannya! Tapi kalimat lanjutannya, pengakuan bahwa Devan adalah kekasih Nathan. Apa itu!
Tidak, masalah yang separuh selesai itu kini di bulatkan lagi. Anggapan orang-orang tentangnya makin di benarkan, Nathan adalah kekasih Devan? Sungguh, itu tak akan pernah terjadi!
Semua siswa yang mendengar hal itu pun kemudian mengutarakan pendapat secara jelas. Banyak sekali ekspresi tak menyangka atau pun para wanita yang menunggu antrean untuk bisa mendapatkan kesempatan kencan dengan pangeran sekolah yang menjadi idaman itu, mereka jelas sekali kecewa dan merasa sangat marah. Telah lama menunggu, Nathan malah sudah berubah haluan lebih dulu.