Tak bisa begini! Ia harus berhasil pergi dan menyelamatkan diri. Pikirannya mulai di paksa untuk bisa membuat solusi dadakan dengan cepat. Jika sebuah fisik tak mungkin di kalahkan, Devan pun memilih jalan lain. Ya, harusnya ancaman dapat melaporkan tindak kejahatan bisa membuat mereka takut, kan?
Tubuhnya bergetar ketakutannya pun lantas di tarik untuk tak menyelam pasrah lebih dalam. Tumpuan kakinya berusaha di fungsikan. Remaja itu pun lantas berdiri dari tempatnya, mengalihkan pandang ketiga orang yang sedang sibuk membuka kain penutup bagian bawah privasi mereka.
Devan yang awalnya nampak sangat ketakutan itu tiba-tiba berubah, air bening yang membasahi wajah itu di usap dengan cepat. Kali ini pandangannya menajam menatap satu persatu dari penindas itu dengan berani, seperti pertama kali.