"Kenapa kau hanya diam saja? Ayo naik, Dev!" ucap Toni lantas menepuk jok belakangnya sekali lagi agar remaja yang tengah menatapnya diam itu segera bergerak mendekat. Untuk beberapa hitungan detik, pria yang mengenakan kaos serta celana pendek itu pun lantas mematikan mesin motor matiknya.
Sedangkan Devan hanya diam saja dan masih tak menanggapi, pikirannya terus tertuju kepada Mike yang tak mengangkat panggilannya sesaat tadi. Apa Mike lupa jika sekarang ini Devan selalu membawa ponsel yang di berikannya sendiri? Atau memang pria dewasa itu memang sedang ada urusan penting sampai tak bisa di tinggal?
Ah, ya! Toni kan kawan Mike, apa mungkin ia di mintai tolong untuk menjemput remaja mungil itu? Devan pun seketika di serang panik mendadak, bola matanya membesar. Mike tak pergi lama seperti kemarin itu, kan? Toni dan handis tak akan tinggal menemaninya seperti waktu itu, kan? Devan akan benar-benar merasa trauma jika harus mendengar suara desah bersahutan tiap malam lagi.