Gawat! Apa yang bisa dikatakan Devan jika Mike menuntut kejelasan sejujur-jujurnya itu? Devan masih berpikir untuk tak menambah masalah pada Toni dan Handis yang sudah sedikit tak dipercayai. Devan pun berpikir keras, kali ini mulutnya di kontrol untuk berbicara sesuai dengan tataan dari pikirannya yang mencoba mencari alasan. Ya, dapat!
"Aku selalu canggung di dekat mereka berdua, jadi setelah pulang sekolah aku langsung masuk ke dalam kamar. Jika waktu makan malam tiba, aku baru akan keluar," ucap Devan membeli alasan yang sebenarnya tak membuatnya berbohong, Devan hanya mengurangi kata-kata saja.
"Itu saja? Kau yakin?" tanya Mike dengan menuntut. Netranya di tajamkan untuk bisa mengetahui gelagat dari remaja di atasnya itu.
"Ya…" jawab Devan cepat.
"Tapi dari jawaban mu yang berbelit itu sama sekali tak melegakan ku, tau!" ragu Mike.