Setelah perbincangan mengenai perasaan cinta dengan Fandy, Devan jadi terus memikirkannya. Memang selama ini ia tak pernah mengeluh dengan tanggungan beban yang tak pernah dibagi. Hanya saja, setelah mengetahui beberapa rahasia orang tanpa sengaja, dalam sejenak Devan menjadi sosok yang penuh waspada. Orang lain bisa saja menebaknya dengan benar. Ia secara mendadak membatasi gerak.
Keriuhan jam istirahat, tak dihiraukan Devan. Pandangannya terus beralih tatap kepada ketiga kawannya. Fandy yang tertawa terbahak-bahak karena berbalas lelucon dengan para wanita di meja sebelah. Reno dan Rifky yang sedang membicarakan hal rahasia dengan bisikan pelan diakhiri senyum merekah. Semua sibuk berinteraksi dan Devan malah menarik diri.