Kedua pria itu saling beradu tatap. Tak ada satu pun yang berniat memulai pembicaraan. Mereka hanya sedang meneliti satu sama lain. Wajah Devan yang terlihat sangat memerah di pahami Nathan jika remaja pendek di depannya itu sedang menahan malu yang sangat parah? Tapi entahlah, pria mungil itu bisa saja malah marah pada Nathan, kan?
Sedangkan pandangan Devan terhadap Nathan hanya ada satu kemungkinan besar, pria jangkun yang berdiri di hadapannya dengan tampilan yang sangat berantakan itu jelas saja menatapnya penuh penghakiman. Devan merasa seperti bocah kecil yang sedang terciduk tengah melakukan kesalahan besar. Meski pun begitu, Devan berusaha keras untuk tak terlihat merasa bersalah. Disini yang jadi korbannya adalah Devan, Nathan jelas perusuhnya.
"Bagaimana?"