Langkah kecil itu berusaha mempercepat laju. Kedua kakinya meniti anak tangga dengan serampangan. Napasnya memburu, jantung memompa dengan begitu kencang. Koridor panjang yang masih harus ditempuh membuatnya makin menggila.
Hujan deras membawa hawa dingin. Namun keadaan itu terasa sangat berbanding terbalik dengan tubuh pria mungil yang semakin memanas. "Hufh-hufh-hufh..."
Langkah itu pun terhenti di sebuah ruangan terbuka dengan beberapa ranjang kecil di dalamnya. Netranya mengedar ke segala arah, dua sosok yang tertangkap pun menjadi targetnya.
"Hikss... Aku sungguh mencintaimu, mana mungkin aku berani mendua dengan pria yang sama sekali tak sepadan denganmu, Hikks..."