"Aku bohong, jelas aku ingin tahu tentang topik perbincangan mu dengan pria yang sudah lama tak kau temui itu."
"Tak ada pembicaraan apa pun."
"Bohong. Kalau tak ada pembicaraan, lalu untuk apa kau pergi selama itu dengannya?"
"Serius, kau mencoba untuk mengintrogasi ku?"
Sontak saja Devan menghela napas panjang, bola matanya berputar, dan segera memijat pelipisnya yang tiba-tiba saja berdenyut.
Masih dengan dengan hadangan Nathan yang mendesak ingin tahu, pergerakan remaja mungil itu bahkan harus terhenti karena sebuah lengan menahannya.
Sudah malam, Devan bahkan menunjukkan raut kantuknya dengan menguap lebar. Namun Nathan yang malah makin menyebalkan, menyangga pintu kamar saat remaja mungil itu coba menjadi perlindungan di bilik ruangannya.