"Setelah aku membawa pujaan hati mu kemari, apakah masih kurang meyakinkan untuk mu? Apa yang sedang kau perkirakan, setelah ini aku akan membanting semua piring dan melayangkannya pada remaja mungil yang sangat manis itu? Membentaknya habis-habisan dan menyerukan kekurangannya yang tak mempunyai rahim hingga tak bisa membuat ku menjadi seorang kakek, nantinya? Aku yang akan menarik pedang milik ku dan menghabisi nyawanya di hadapan mu sampai anak ku sendiri tak akan ada batasannya untuk membenci ku, nantinya?"
Pria paruh baya itu menghentikan kalimat panjangnya, hanya untuk memberi jeda pandangan pada kedua pria yang duduk membantu dihadapannya itu.
Gurat keriputnya kian menjadi, bibirnya tertarik di satu sudut dengan identik netra tajamnya. Memberi kode pada pelayan untuk menuangkanm cairan memabukkan di gelas tingginya, lantas mengangkat tinggi layaknya bersulang.