"Perkenalan secara formal, apakah menurut mu penting?"
Devan hanya diam, tak sekali pun ingin menyahut balasan pada seorang pria yang duduk di sampingnya itu.
Entahlah, Devan harus merasa marah atau biasa saja atas perizinan Andres tadi.
Devan tak tau akan di bawa kemana, bahkan layaknya seorang tahanan yang melakukan pelanggaran berat, turut mendapat kawalan dari beberapa pria berbadan kekar dan mengenakan setelan rapi berwarna hitam.
Sejak ia datang, bahkan Devan sudah menyorot perhatian pada seluruh penghuni sekolah.
Entah bagaimana yang mereka pikirkan, rasanya cap buruk tentang seorang gay sepertinya sudah menyambut arahan yang negatif.
Devan tak sengaja menatap Nathan saat tubuhnya sudah berada di dalam mobil mewah berukuran besar itu. Layaknya kekhawatiran akan tak bisa bertemu lagi, pria jangkun itu bahkan sempat menghadang kepergian singkatnya.
Tak tertarik untuk menyuarakan pemikirannya, kali ini Devan sudah mengalihkan pandang sepenuhnya pada area luar jalanan.