Seorang pria nampak sangat terburu-buru. Langkahnya yang kecil lantas di percepat untuk menghemat waktu.
Hari yang sudah mulai siang, matahari sudah menampakkan kegagahannya untuk menyinari bumi. Peluk keringat pun membasahi, mengalir sangat deras dan meninggalkan rasa lengket yang menggangu.
Melewati trotoar dengan petunjuk jalan yang menjadi pacuan. Orang-orang asing asing yang menatapnya seperti tengah berada dalam garis batas kematian, nampak sangat cemas dengan napas yang sangat memburu.
Memakan waktu cukup lama, Devan yang malah salah memilih jalur tujuannya pun malah dengan percaya dirinya mengambil yang berlawanan. Membuatnya harus berputar melewati titik awalnya.