Plakk
Devan menghempaskan cekalan tangan pria itu, melayangkan lengan kirinya untuk yang sudah siap terlebih dahulu dengan kekuatannya yang terkumpul. Tapak tangannya yang memberi pelajaran, mencetakkan bekas memerah pada wajah Mike, sosok pria yang membuatnya hancur berkeping-keping.
Pandangan Devan masih menjadikan perubahan raut Mike sebagai perhatian utama. Saat detail pergerakannya yang seperti di perlambat, setitik sesal diam-diam menyusup tanpa permisi. Kepala pria dewasa itu seperti terlempar, pandangannya di paksa untuk lenyap dari hadapan Devan. Apakah remaja mungil itu sudah sangat keterlaluan dengan tindakan balas fisiknya pada pria yang masih di yakini kebaikannya itu?
Lengan kirinya yang bertindak tanpa sadar pun di singkirkan tersembunyi. Buku tangannya di lipat erat, bukan menjadi suatu kebanggaan untuknya bisa bertindak seperti ini.