Berdiri mematung di depan sebuah pintu, warna hitam dengan berderet-deret sebelumnya yang juga sama. Nampak sangat meragu, langkah lanjutannya tiba-tiba saja terhenti, niatan awalnya untuk menemui seseorang menemui hambatan.
Sungguh, perasaannya menjadi tak karuan saat ini. Sangat gugup dan di lain sisi malah seperti tak sabaran untuk pandangnya bertemu seseorang itu.
Sungguh, harusnya suasana seperti ini tak lagi bisa membujuknya untuk larut. Harusnya dengan usahanya akhir-akhir ini dapat sedikit mengontrol setidaknya setengah dari bagian khianatnya. Harusnya remaja itu tak lagi memiliki harapan yang merencanakan pendekatan lagi pada seseorang yang sudah tak mungkin untuk memiliki hubungan lebih dengannya.