Setelah mendengar keseluruhan cerita hidup Devan, pria jangkun itu nampak menanggapi semuanya dengan sangat santai. Terlihat sedikit pun tak ada raut wajah yang menghakimi tindakan sembrononya hingga sampai tahap seperti ini. Pada bagian ceritanya yang bermemori buruk, bahkan kekasih Devan itu segera bertindak jantan dengan bantu menenangkan, memeluk tubuh kecil itu dalam dekapan eratnya, terlihat sangat menyayangi tulus dengan belaian tangannya yang sangat perlahan. Devan di perlakukan Nathan dengan penuh kehati-hatian, seakan-akan remaja mungil itu suatu barang yang sangat berharga namun sangat riskan dengan kehancuran.