Menundukkan kepala dalam, sosok dengan raut terpuruknya itu menarik diri untuk berjarak dari orang yang sangat di rindukannya itu. Menempelkan tubuh belakang pada tembok pembatas, sedikit pun ia memang seperti tak bertenaga, ia coba mencari pegangan untuk bisa menunjukkan kepada semua orang jika saat ini ia sedang baik-baik saja.
Jari-jari kecilnya memilin asal. Di tengah keramaian orang-orang yang mengerubungi seseorang yang berbaring di atas ranjang, Devan menempatkan dirinya sangat jauh, menjadi sosok asing.
Benar, yang menjadi kekhawatirannya memang benar. Saat Gista yang menemaninya untuk menghampiri Mike yang di katakan sedang terluka itu, di sebuah ruangan yang anehnya tak terkunci.