Di sudut tempat lain, dengan peristiwa yang sangat jauh berbeda. Interaksi yang terjalin memang intens. Malah lebih tepatnya keterlaluan, karena keduanya tak henti-hentinya berdebat, bahkan dari masalah kecil sekali pun.
Dari mulai Devan yang berada di kamar mandi ruang inap yang sangat lama, hingga Nathan yang terus menggedor bilah pintu itu untuk segera di bukakan. Devan yang masih sibuk dengan bebersih, sedangkan Nathan yang sudah tak bisa lagi untuk menahan air kencingnya yang sudah di ujung tanduk.
"Akhh..."
Byurr
Jerit Devan saat Nathan coba menyusup masuk, ternyata pintu kamar mandi dalam itu tak terkunci. Langkah pria jangkun dengan rambut berantakannya itu bahkan sudah menginjakkan kaki di lantai basah, mengabaikan privasi Devan yang sedang telanjang bulat.
Menyemprotkan air tepat kearah Nathan yang awalnya hanya berdiri mematung, sampai sekujur tubuh pria yang mengenakan setelan baju santai itu basah secara keseluruhan.