Devan pun menarik napas lega kala melihat ponsel berwarna hitam yang di berikan oleh Nathan itu, sama sekali tak menunjukkan notifikasi pesan atau pun riwayat panggilan dari sang pemilik benda yang di pegangnya. Jadi, tak ada gangguan berupa perintah untuk menghadap, kan?
Waktu istirahat pun di mulai. Mata pelajaran di pagi hari ini cukup menyenangkan karena memang Devan suka. Berjalan serentak dengan ratusan siswa lain yang bergerak menuju satu titik, menuju lantai dasar kearah kantin. Keempat pria yang selalu mengambil posisi tetap dengan gandengan masing-masing itu pun merubah tujuan berlawanan sejenak untuk menjemput Milo yang tak ada kabar sejak terakhir kali Devan meminta bantuan dengan menginap di tempatnya itu.
Dan ternyata benar saja, seorang wanita yang kebetulan keluar dari kelas sama yang di huni oleh Milo itu mengabarkan jika remaja yang khas dengan kacamata tebalnya itu sudah tak masuk sejak sebelum akhir pekan tiba. Milo sakit.