Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

21 Abad Yang Lalu

Tac_Sya
--
chs / week
--
NOT RATINGS
7.8k
Views
Synopsis
Hanya penghianatan yang ku benci,,,dan sekarang aku dihianati.Hingga terlempar ke jaman yang entah apa?

Table of contents

Latest Update3
034 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - 01

"Aitsss...mengapa kepala ku begitu sakit?" gumam seorang wanita berusia sekitar 17 tahun berdecih memegangi kepalanya yang berdenyut sakit.

Setelah sedikit demi sedikit rasa sakit di kepalanya berangsur hilang.Dia baru menyadari ada yang aneh dengan tempatnya berpijak sekarang.

"Di mana aku?" gumam wanita itu nyaris tak terdengar,memperhatikan sekeliling nya.Dia melihat tirai menjuntai dengan lantai terbuat dari kayu,serta kamar mandi yang sedikit terlihat,kamar ini terasa sangat berbeda dari kamar-nya.

Wanita itu merasa tubuhnya sangat berat dan gerah dengan pakaian yang ia kenakan,merasa penasaran wanita itu menundukkan kepala melihat pakaian yang sedang dia kenakan.

Arggghhhh....!

"Pakaian jenis apa yang sekarang sedang ku gunakan....?!" teriak wanita itu melihat pakaian yang di kenakannya seperti pakaian tradisional Korea Selatan berjenis hanfu.

Mendengar teriakan kencang wanita itu,orang-orang saling berdatangan dengan raut wajah khawatir mereka masing-masing.

"Permaisuri Anda bangun?" seru seorang wanita muda berkaca-kaca tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Ya aku bangun," ucap wanita itu terheran-heran melihat wanita muda dihadapannya berkaca-kaca bersama satu wanita lainnya.

"Syukurlah,apa Permaisuri membutuhkan sesuatu?" tanya wanita muda lainnya berkaca-kaca.

Wanita itu terheran-heran,dirinya baru menyadari kedua wanita muda dihadapannya memanggil dirinya Permaisuri.

"Si..siapa kalian dan mengapa memanggil ku Permaisuri? ohh ya ampun," seru wanita itu memegang kepalanya.

"Kami adalah pelayan setia Anda,apa Anda lupa dengan kami? saya adalah Yu Are,dia adalah Rei Rei dan ini adalah Panglima Besar Zilong,Gege yang menyayangi Anda!" ucap wanita muda tadi khawatir memperkenalkan dirinya dan yang lain.

"Ohh..ya ampunn aku sudah mati...!" histeris wanita itu tertidur lagi bisa dikatakan pingsan.

Menyadari dia tak lagi berada di dunia yang modern nya dengan kedua wanita muda dihadapannya memanggil dirinya Permaisuri.

"Rei Rei cepat kau panggil tabib! sepertinya ada sesuatu yang terjadi dengan Permaisuri!" pinta Yu Are khawatir,dia adalah wanita yang memperkenalkan dirinya serta yang lain.

"Yu Are kita harus memberitahu kan ini pada Yang Mulia! bahwa Meimei ku telah terbangun dari tidur panjangnya," ucap Zilong sang Panglima besar dari Dinasti Han.

"Tapi Panglima,saya takut bila Yang Mulia tak akan peduli dan membuat Permaisuri bersedih," ucap Yu Are merasa enggan dengan apa yang di perintahkan Zilong.

"Tak apa Yu Are,dia Yie Er ku,aku tahu dia kuat oleh karena itu kau beritahu Yang Mulia bahwa Permaisurinya telah tersadar dari tidur panjangnya!" perintah Zilong mutlak tak terbantahkan.

"Baiklah," ucap Yu Are pasrah berlalu pergi meninggalkan Yie Er sang wanita tadi khawatir.

"Yu Are,ini tabib nya maaf aku terlalu lama sehingga kamu menunggu!" ucap Rei Rei membawa seorang tabib berpapasan dengan Yu Are di depan Kediaman.

"Kau ajaklah tabib itu untuk memeriksa keadaan Permaisuri! aku akan pergi menemui Yang Mulia." ucap Yu Are.

"Baiklah," Rei Rei pergi saling melawan arah dengan Yu Are.

"Panglima saya telah membawa tabib nya," ucap Rei Rei sedikit gugup.

"Periksa dia!" perintah Zilong datar kepada tabib nya.

"Ba..baik Panglima," ucap tabib tua yang bernama Mou itu sedikit gugup.

Tabib Mou dengan segera memeriksa Yie Er.Rei Rei melihat dengan khawatir berbeda dengan Zilong hanya memasang muka datar nya,namun dalam hati dia mengkhawatirkan keadaan Yie Er,Meimei nya.

"Panglima,tak ada luka yang perlu di cemaskan hanya saja seperti nya... Permaisuri sepertinya,dia hilang Ingatan dilihat dari reaksi Permaisuri ketika bangun," ucap tabib Mou melirik takut.

"Hilang Ingatan?" seru Zilong dan Rei-Rei serempak.

"Ya Panglima Permaisuri sepertinya dia hilang ingatan,hamba sudah meracik obat.Panglima bisa meminum kan nya bila Permaisuri telah tersadar," ucap tabib Mou menyerah kan sebotol kecil obat kepada Rei Rei.

"Tabib Mou,jangan kau beritahu tentang hilang ingatan nya Permaisuri kepada siapa pun termasuk Yang Mulia! apa kou mengerti jika kou memberitahukannya maka keluarga mu jaminannya!" desis Zilong mengancam tabib Mou.

"Ba..baiklah Panglima ham..hamba tak akan memberitahu kan nya kepada siapa pun,termasuk Yang Mulia.Hamba undur diri!" ucap tabib Mou tergagap berlalu pergi dari hadapan Zilong dan

Rei Rei dengan membawa sejuta rasa takut.

"Panglima bagaimana ini,sekarang Permaisuri kehilangan ingatan nya?" tanya Rei-Rei melihat iba sang Jungjungannya.

"Aittss dimana aku?" seru Yie Er tersadar dari pingsan nya memegangi kepala yang terasa berdenyut-denyut.

"Permaisuri Anda... hmm apa ada yang sakit?" tanya Rei-Rei memandang was-was.

"Aittss kepalaku sakit,dan kenapa Kau memanggil ku Permaisuri namaku bukan Permaisuri,namaku Yieu Er!" decih Yie Er melihat Rei-Rei dan Zilong bergantian.

"Meimei aku adalah Gege mu,kamu adalah Permaisuri di Dinasti Han namamu Yie Er bukan Yieu Er," ucap Zilong menggenggam tangan Yie Er.

"Dan bila ada seseorang yang masuk ke dalam kamarmu menggunakan baju berbordir emas bergambarkan Naga.Kamu harus diam jangan mengeluarkan suara seinci pun!" lanjut Zilong berbicara tegas memandang tepat dikedua bola mata Yie Er.

"Tapi-"

Ucapan Yie Er terhenti,melihat pintu di buka secara kasar.Menampakkan Kaisar Dinasti Han bersama kasim-kasim nya dan Yu Are.

"Apakah Anda baik-baik saja Permaisuri? Zhen kira Anda tak akan pernah bangun dari tidur panjangmu," ejek Kaisar Dinasti Han yang bernama Yuan dengan pandangan dingin mencemooh.

Yie Er yang akan membuka mulut nya hendak menjawab pertanyaan dari Yuan,di urungkan melihat tatapan Zilong yang memandang nya tajam. Menyuruh dirinya agar tak mengeluarkan suara,bila ada seseorang yang masuk dengan pakaian berbordi emas bergambar Naga.

"Serem amat sih," batin Yie Er menelan ludah nya paksa.

Mengalihkan tatapan dari Zilong kepada Yuan,terus menerus hingga sebuah suara menghentikan nya.

"Mengapa kau tak menjawab pertanyaan Zhen?apakah sekarang Permaisuri tidak berguna ini tak bisa bicara?" ejek Yuan semakin memandang Yie Er dingin mencemooh.

Yie Er mendengar apa yang diucapkan Yuan, memandang tak suka.Dia pikir,pria dihadapannya ini siapa berani mencemooh seorang Mafia kelas dunia seperti dirinya.

"Maaf kan hamba Yang Mulia! tetapi bisahkah Yang Mulia pergi dari kediaman Permaisuri ini.

Permaisuri ini merasa lelah dan ingin istirahat dari tidur panjang Permaisuri ini," ucap Yie Er halus penuh sindiran kepada Yuan.

Yie Er merasa entah mengapa dirinya tak tahan mendengar Yuan berbicara dengan kasar kepadanya.Mungkin karena seseorang tak pernah mencemooh dirinya.

"Beraninya...kau mengusir Zhen!" desis Yuan mengeratkan rahang nya.