"Hamba bukan nya mengusir Yang Mulia,tetapi hamba hanya merasa lelah saja Yang Mulia," alih Yie Er memandang Yuan sendu.
Semua orang yang berada di kediaman Xauli merasa terkejut melihat sikap Yie Er yang berbeda jauh dengan dulu.Permaisuri mereka tak pernah mengangkat kepalanya bila berbicara dengan Yuan,Kaisar mereka.
Dulu Yie Er di kenal sangat lemah,pemalu,dan tak mempunyai sebuah bakat apa pun.Karena itulah semua orang di Istana kadang tak menghargai sang Permaisuri di negeri mereka sendiri.
"Beraninya kau berbicara seperti itu kepada Zhen!" desis Yuan mengeratkan rahangnya menahan marah.
Suasana kamar Yie Er seketika berubah menjadi tegang mendengar desis-san sang Kaisar yang menahan marah.
Yu Are dan Rei Rei berkeringat dingin melihat kemarahan sang Kaisar.
Mereka takut bila Jungjungannya mendapat hukuman seperti yang lalu-lalu.
"Yang Mulia,tolong pergilah! hamba sedang tak ingin berdebat dengan Anda," ucap Yie Er mengibaskan tangan nya santai,mengabaikan suasana tegang yang sempat tercipta.
Dalam hatinya terselip rasa sedikit takut,melihat mata merah tajam milik pria di hadapannya.
Zilong melihat perubahan Yie Er tersenyum,dalam lubuk hatinya dia merasa senang dengan sikap baru Meimei nya yang tak lagi terlihat lemah.Namun dia juga merasa bersedih karena itu Meimei nya tak dapat mengingat dirinya,serta keluarga nya.Termasuk Bubu nya yang saat dulu ketika tahu Meimei nya hampir tiada,merasa sangat terpuruk.
"Ternyata efek bangun dari tidur panjang mu itu, berefek pada sikap mu yang semakin memberontak.Jika kau tak baru pulih dari tidur panjang mu itu Zhen pasti akan menghukum mu dengan 100 cambukan! Tunggulah hukuman Zhen besok untukmu!" ancam Yuan menyeringai,
mata merah nya sempat berkilat tajam,meninggalkan kamar Yie Er bersama kasim-kasim nya dengan amarah yang membuncah.
"Permaisuri Anda hebat sekali!" kagum Yu Are dan Rei Rei,setelah kepergian Yuan bersama kasim-kasim nya.Mereka baru berani mengeluarkan suara mereka ketika Kaisar kejam itu hilang dari jangkauan penglihatan mereka.
"Sudah ku bilang aku bukan lah seorang Permaisuri,apa kau masih tak mengerti dengan apa yang ku ucapkan dan lagi pakaian apa ini? berat sekali..." gerutu Yie Er mengeluh tak suka melihat pakaian di tubuh nya.
"Tapi Anda adalah Permaisuri dari Dinasti Han," ucap Yu Are menyakinkan Yie Er bahwa dia adalah seorang Permaisuri.
"Hah Dinasti Han...? jadi ini bukan syurga?" seru Yie Er terkejut ketika tahu bahwa sekarang ia masih hidup dan tak berada di syurga melainkan masih di dunia.
"Ya Permaisuri Anda berada di Dinasti Han,dan ini adalah Panglima Besar Zilong,dia adalah Gege Anda," ucap Rei Rei menunjuk Zilong yang sedari tadi masih terdiam enggan membuka suaranya,melihat Meimei nya intens.
"Gege? dia kakak ku, itu artinya aku belum mati?" ucap Yie Er tersenyum senang.
Mengesampingkan jika pada kenyataan nya ia mempunyai seorang kakak laki-laki.
"Ya Permaisuri Anda belum mati,Permaisuri hanya tertidur panjang saja,akibat dulu terjatuh ke dalam danau.Permaisuri mungkin melupakan semuanya karena kepala Permaisuri terbentur oleh sesuatu," jelas Yu Are tersenyum paksa menutupi kesedihannya.
"Terjatuh?" gumam Yie Er.
Seingatnya dia bukan terjatuh ke dalam danau,tetapi dia di bunuh oleh seorang yang di cintainya.Mengingat itu semua Yie Er merasa bersedih dengan apa yang menimpanya,sungguh ia merasa sangat dikhianati.
Yie Er sebenarnya sudah merasakan ke anehan semenjak dia terbangun dari tidur nya.Dengan pakain sejenis hanfu,ruangan yang berbeda sekali dengan ruangan modern seperti kamarnya.
Ditambah lagi,ketika mendengar orang yang tak di kenal nya memanggil dengan sebutan Permaisuri,terlebih lagi dia mempunyai seorang Gege.Itu artinya dia terlempar ke masa lalu dimana masa kepemimpinan dipimpin oleh seorang Kaisar.
"Meimei kamu tak apa?" tanya Zilong khawatir melihat Yie Er tiba-tiba terdiam membisu.
"A..aku tak apa Gege,hanya saja aku sedikit pusing.Hmm bisakah kalian pergi meninggalkanku sendiri!" pinta Yie Er tersenyum canggung merebahkan dirinya di peraduan.
"Baiklah kami akan meninggalkan mu,istirahat lah! jangan banyak bergerak!" ucap Zilong menepuk pelan puncak kepala Yie Er.
"Ya," ucap Yie Er singkat.
Zilong,Yu Are,dan Rei Rei,lekas meninggalkan Yie Er di kediamannya.Sempat terlihat raut khawatir dari Yu Are dan Rei Rei melihat Jungjungan mereka,pastilah Jungjungan nya itu tengah merasa bingung dengan semuanya.
"Panglima! berapa lama ingatan Permaisuri akan kembali seperti semula?" tanya Yu Are di depan kediaman Yie Er.
Untunglah ketika Yu Are mengucapkan itu para prajurit yang bertugas di depan pintu kediaman sedang tak ada.
"Panglima ini tak tahu,tapi lebih baik ingatan nya hilang agar dia tak di tindas lagi.Kalian melihat sikap Meimei ku yang tak seperti dulu,sekarang dia menjadi tangguh sampai berani memandang Yang Mulia." Zilong berucap disertai kekehan di akhir kata,mengingat Yie Er yang berani membalas perkataan Yuan.Berbeda dengan dulu mendengar namanya saja Yie Er terlihat ketakutan.
"Ya hamba rasa juga lebih baik seperti itu," ucap Yu Are dan Rei Rei mengaguk setuju.
Sekepergian Zilong dan yang lain nya Yie Er dengan segera bangun dari tidurnya.Dia berjalan pelan ke arah cermin besar di samping peraduan.
"Mengapa aku bisa terlempar ke dunia entah berantah ini? dan lagi wajah ku sama seperti dulu tak ada yang berubah dari wajah ku,yang berubah mungkin hanya rambutnya saja," gumam Yie Er melihat wajah nya di cermin yang sama seperti dulu.
"Wanita itu bilang ini Dinasti Han,itu artinya memang jelas aku terlempar ke abad 21 lalu di mana sebuah negara di pimpin oleh Kaisar serta kasta dan bakat yang menentukan hidup seseorang." Yie Er berteriak masih merasa terkejut bahwa dia berada di masa lalu lebih tepat nya abad 21 lalu.Padahal dari awal ia sudah merasa ia berada di masa lalu,tapi tetap saja ia merasa terkejut.
"Tapi mengapa aku berada di sini menggantikan seorang Permaisuri di negeri ini? Kemana perginya jiwa Permaisuri yang asli,jika aku yang di sini? Aku tak mengerti dengan semua ini," gumam Yie Er merasa tak mengerti dengan apa yang di alami nya.
"Lebih baik sekarang aku tidur kepala ku rasanya seperti ingin pecah saja,mengalami semua kebingungan ini.Aku akan bertanya besok kepada wanita itu,dan siapa tadi namanya? jika tak salah nama mereka Yu Are dan Rei Rei, serta lelaki itu yang mengaku sebagai Gege ku," gumam Yie Er membaringkan tubuhnya diatas peraduan.