"Pak Rafan, boleh saya pinjam ponsel Pak Rafan ?"
"Buat Apa ?" tanya Rafan dengan dahi berkerut.
"Ini Pak, ada pesan masuk ke WA saya, suruh save nomornya, katanya namanya Kris"
"APA ?!!"
Seketika mata yang Rafan yang sedari tadi terpejam, langsung terbuka lebar.
Ternyata ucapan Kris gak main-main, buktinya Kris langsung tancap gas begini.
Emang dasar Playboy cap curut, udah dapat aja dia nomor Laras!
"Jangan di tanggapi, cuekin aja" balas Rafan nampak memasukan tangannya kedalam saku, sepertinya Rafan terlihat gugup.
Beberapa menit berlalu, akhirnya mobil itu sampai di lobi perusahaan, Laras segera membantu Rafan untuk turun dari mobil, dibantu satpam yang bertugas.
"Nanti saya Rapat ditemani sama Seno aja ya, kamu tunggu aja di ruangan saya"
"Oh iya, baik"
Laras dan Rafan masuk kedalam lift, dengan penuh perhatian Dia membenarkan letak dasi bosnya dan menata rambutnya, yang sontak membuat Rafan kaget.
"Kenapa ?" tanya Rafan bingung.