Rafan menyeringai seperti sedang menatap kearahnya. "Apa anda tau bagaimana saya bertengkar dengan istr saya gara-gara ulah anda itu, gara-gara mulut anda yang menyebalkan itu, apa anda tau itu ?!" tanyanya dengan kembali menatapnya sinis.
"Anda memang bukan hama, tapi kalau anda terus bicara dan melaporkan ini dan itu pada istri saya, anda bisa jadi Hama dan merusak segalanya, apa anda paham itu ?!"
Dengan tergagap, aku angkat suara "Aku...Aku...Maaf"
Aku meliriknya yang hanya tersenyum miring dengan pandangan mengejek, yatuhan aku benar-benar malu dengan pandanganya padaku saat ini.
Aku sungguh tak berniat apapun padanya, aku bahkan tidak punya pikiran untuk merusak rumah tangganya, demi Tuhan!
"Untuk hal apa ?"
"Semuanya"
Diam, Tak ada jawaban darinya.
"Bisakah... kamu sedikit lunak padaku Rafan ? Aku minta maaf, jikalau perlu aku juga akan minta maaf pada istrimu" ucapku sambil menahan rasa nyeri di hati.