"Javas ayo turun!" tegur Rafan yang membuyarkan lamunan pria itu.
Masih di liputi rasa bingung, Javas membantu Rafan turun dari dalam mobilnya.
"Rumahnya yang pagar hitam ya Mas" ucap sang supir memberitahu pada Javas sambil menunjuk rumah yang tadi dia lihat.
Javas terus menuntun bosnya, mereka berdiri tepat di depan gerbang hitam itu, baru dia akan membuka suara, seorang gadis keluar dari dalam rumah, gadis itu yang tak lain adalah Laras.
"Pak Javas, Mas Rafan!" ucapnya yang kaget melihat kedatangan keduanya.
Javas dan Laras saling beradu pandang, pria itu masih tak percaya menatap Laras yang kini berada di depannya.
Penampilan gadis itu benar-benar berbeda, tak seperti dirinya yang dia temui sewaktu di rumah bosnya.
Memakai daster, rambut tergerai dan wajah tanpa make up sedikitpun, jangan lupakan juga sendal jepit dan sapu ijuk yang gadis itu pegang saat ini.
"Laras..." gumam Javas seolah masih tak percaya.