Maksud Bapak ?"
Rafan menggeleng lemah. "Gak apa-apa, dua jam dari sekarang nanti kita pergi ya ke kantor Pak Nareswara, ada rapat yang harus saya datangi" ucap Rafan.
Sepertinya aku sudah mulai kewalahan, rasanya ingin sekali menyerah dan melepaskan semuanya.
Tapi tidak bisa, entah kenapa hatinya terasa berat untuk melepaskan apa yang sudah ada dalam genggamannya, maka dari itu, Jika memang yang ayahnya inginkan adalah Dia yang menjadi pemimpin kerjasama itu, maka mau tidak mau dia akan menerimanya.
Tapi dengan satu syarat, dia tidak akan melepaskan perusahaan ini. Apapun yang terjadi, ia sudah berjanji, maka dia harus menepatinya.
Aku baru sadar, aku bukanlah Raja hutan. Aku masih harus belajar bagimana caranya menjadi Raja hutan untuk bertempur dan menghadapi musuh-musuhku di hutan rimba sana.
Aku akan mengalah, mengalah untuk menang.
Pintu lift pun terbuka tepat di lantai kerjanya, Javas kembali menuntun Rafan berjalan masuk ke dalam ruang kerjanya.