Chereads / jungkir balik dunia percintaan / Chapter 3 - pdkt ala Ihsan

Chapter 3 - pdkt ala Ihsan

Zaza berjalan di koridor dengan semangat baru saja ia membayar uang spp, ada sisa uang sedikit, ia akan menuju kantin untuk membeli makanan buat dirinya.

jam istirahat sudah di bunyikan sejak tadi Novita gadis itu entah kemana, jelasnya dia tidak ada di dalam kelas.

"Mau kemana?"

Melirik kesamping, lagi-lagi gadis itu harus berhadapan dengan ketua osis ini.

"Apa?" tanya Zaza pasti lelaki di sampingnya ini lagi ada maunya.

"Lo mau kemana?"

"kantin."

"Bareng boleh?"

"Terserah."

Zaza dan Ihsan beriringan menuju kantin, setelah itu mereka memesan makanan masing-masing.

"Za?" panggil Ihsan sambil mengunyah batagornya.

"Apa?"

"Lo mau gak bantuin gue?" tanya Ihsan dengan nada sedikit serius.

"Apa lagi?" tanya Zaza dengan malas.

"Nanti kalau gue titip surat sama Lo buat Revita Lo yang ngasih ya?"

"Maksudnya?"

"Iya, gue mau ngedeketin Revita."

"Kenapa gak Lo sendiri aja yang ngasih."

"Nyali gue ciut." cengir Ihsan.

Zaza sedikit bingung dengan Ihsan, dia yang pengen dekat dengan Revita kenapa harus dirinya yang ribet.

"gue tau kok lo gak terlalu deket sama dia, tapi gue yakin lo bisa mau ya bantuin gue?" ucap Ihsan dengan mengeluarkan puppy eyes nya

"Gak usah sok imut."

"Jadi lo mau gak?"

Zaza mengangguk, lalu melanjutkan makannya yang sempat tertunda.

•••

"Za?" panggil seseorang dari belakang yang tak lain adalah Galang saudaranya.

"Iya kenapa bang?"

"kerjain soal biologi gue gak tau, bel masuk gue kesini harus udah siap." ketus Galang lalu bergegas pergi dari sana.

Zaza menghela nafas gusar, mau tak mau ia harus mengerjakannya.

"Lo sering ngerjain punya bang Galang ya?" tanya Novita dengan hati-hati.

"Gak juga."

"Za? Lo kalau lagi ada masalah, curhat aja ya jangan segan-segan karena gue ini sahabat lo jadi susah senang kita harus sama-sama."

Zaza tersenyum menatap Novita dengan dalam ia yakin Novita mengucapkan nya dengan tulus.

"Iya Nov, lo juga kalo ada yang pengen di curhatin curhat aja gue siap kok dengerinnya."

Novita mengangguk "gue ke ipa 3 bentar ya." pamit Novita

"Tumben, Ada apa?"

"Gue lagi deket sama Dimas." bisik Novita langsung kabur dari sana.

Zaza melengos menatap sahabat nya itu, syukurlah akhirnya Novita laku juga.

Ihsan lagi pdkt-an sama Revita, Novita lagi deket sama Dimas, lah gue sama siapa?

Intinya gue punya inceran haha

Zaza segera menyelesaikan tugas biologi milik Galang, bisa-bisa ia kena marah kalo tidak selesaikan tugas nya.

•••

"Rev?"

Revita yang hendak menuju parkiran pun terhenti lalu membalikkan badannya.

"eh Ihsan, ada Apa?"

"Lo langsung pulang?"

Revita menautkan kedua alisnya tumben- tumben sekali Ihsan menghampirinya.

"iya emang kenapa?"

"Gak mau kemana dulu gitu?"

"Emang mau kemana?" tanya Revita sedikit bingung dengan pertanyaan dari Ihsan.

"Makan dulu yuk?"

"Hah, Kesambet apa lo ngajakin gue makan. " selidik gadis itu dengan tatapan curiga.

"Yee lagi baik nih gue, lo mau gak?"

"Emm, ya udah deh tapi lo naik apa?" tanya Revita

"Naik motor lo aja, soalnya motor gue udah gue titipin sama Yogi dia gue suruh pulang duluan."

"Oh, ya udah kuy lah."

Ihsan senang bukan main, acara mengajak Revita makan tidak di tolak mentah mentah setidaknya satu langkah menuju hidayah.

Ihsan mengendarai motor dengan santai ala-ala dilan.

"Rev?"

"Hm."

"Lo pernah suka sama seseorang gak?"

"Hah?!"

"Lo pernah menyukai seseorang gak?"

"Hah?! Apaan gue gak denger."

"Gak. gak jadi."

Namun tak ada sautan lagi dari Revita, memang kalau bicara di motor kaya orang budek aja walau sepelan apa pun ngendarainya masih tetep aja gak denger apalagi Revita tambah bawa helm cocok dah.

Mereka telah sampai di sebuah cafe dan langsung memasukinya.

"Lo mau mesan apa?" tanya ihsan

"Samain aja."

"Es cappucino 2, pizza 1, hamburger 2 sama juz melon nya 2."

Pelayan tersebut segera mencatat pesanan nya dan langsung bergegas kembali ke kitchen

Revita melengos melihat pesanan Ihsan, dari tampang nya Ihsan tipe cowok anak orang kaya.

"Banyak bener."

"Gak pp sesekali."

Revita kembali memainkan ponselnya sembari menunggu pesanan.

"Rev?"

"Ha."

"Lo pernah suka sama seseorang gak?" tanya Ihsan kembali.

"Memang nya kenapa?"

"gak pp sih tanya aja."

"Gak."

"Jadi lo belum pernah suka sama seseorang atau sekedar mengagumi pernah gak?"

"Gak."

"Atau di hati lo pernah ngerasain jatuh cinta gak?"

"Gak."

"berarti boleh lah tu."

Revita mengernyit bingung dengan pernyataan yang Ihsan berikan.

"Boleh apa?"

apa gue ungkapi perasaan gue aja ya eh tapi apa gak terlalu cepat, tapi nanti kalo Revita udah jatuh cinta sama yang lain gimana ya? gue ungkapin aja kali ya? - gumam Ihsan

"kok lo bengong si?" sahut Revita yang melihat perubahan wajah Ihsan.

"Eh, engga...."

"Lo kenapa sih san?" tanya Revita bingung melihat tingkah Ihsan.

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo."

"Ngomong aja."

"Sebenernya gue-"

"Nih mas pesanan nya." sela pelayan tersebut sembari meletakan pesanan mereka di atas meja.

Sial ganggu aja lo mbak-mbak - umpat Ihsan

"Makasih mbak." ucap Revita tersenyum ramah kepada waiter tersebut.

"Lo mau ngomong apa tadi?" tanya Revita semakin di buat penasaran.

"Gue mau bilang kalo gue laper pake banget." cengir Ihsan mengalihkan pembicaraan.

Revita mendengus sebal apa-apaan si ketua osis ini, cuma mau bilang laper saja nadanya begitu serius.

"Ah, ya sudah kuy lah makan kalau gitu."

__________

Garing ? Wkwk

Hope you like and enjoy ges😚