Chereads / jungkir balik dunia percintaan / Chapter 5 - peringatan

Chapter 5 - peringatan

Bel istirahat telah berbunyi pak Bobi pun segera menutup pengajarannya, seluruh siswa pun segera berhamburan keluar kelas hanya untuk sekedar ke kantin.

"Ke kantin kuy lah?"

"Gak lah, gue mau ke perpustakaan."

"Kutu buku banget dah lo." ledek Novita

"Bodoamat."

"Ya udah gue ikut lah, sesekali kan ke perpus haha."

"Up to you."

Mereka segera merapikan buku-bukunya dan memasukkan ke dalam tas, mereka berdua berjalan beriringan.

"Eh itu Dimas ya?" tanya Zaza yang melihat Dimas berjalan mendekat ke arah kami

Dia tidak sendiri lebih tepatnya dia bersama...

Reyhan.

Kenapa Reyhan makin ke sini gue makin deg-degan yah - umpat Zaza

"ya ampun itu Dimas, eh Za? Gue udah cakep belom?" heboh Novita sembari merapikan rambutnya.

"Zaa!!" teriak gadis tersebut tepat di telinganya Zaza.

Zaza tersentak," apa?"

"Gue udah cakep belum?" tanya Novita lagi-lagi heboh.

Zaza menautkan kedua alisnya menatap temannya yang sangat heboh.

"Udah, udah cakep elah."

"Eh pas banget ketemu lo disini emang kalo jodoh gak kemana." kekeh Dimas sambil mengelus pucuk kepala Novita.

Iya gue tau Lo berdua udh jadian-umpat Zaza.

"Ini gue mau nganterin Zaza ke perpus."jelas Novita kepada doi nya.

Perasaan Novita deh yang mau ikut.

Zaza beralih menatap lelaki di hadapannya

Mata itu, wajah datar nya tak akan sedikit pun mengubah aura ketampanan nya.

setiap Zaza bertatap muka dengan Reyhan Zaza selalu gugup, masa iya dia langsung jatuh cinta? Apa salah nya kan Zaza jatuh cinta pada pandangan pertama?

Reyhan mengalihkan pandangannya menatap ke arah lain.

"Jangan natep gue terlalu dalam." ketus lelaki tersebut dengan suara dinginnya.

Zaza menggelengkan kepala nya cepat, tidak dia sudah tercyduck.

sekarang posisinya Zaza sangat malu-malu berlipat ganda gadis itu hanya menunduk sembari menahan malu.

"Eh lo kenapa Za?" tanya Dimas yang melihat perubahan wajah Zaza.

"eh lo apain Zaza nih Rey, tanggung jawab." Goda Novita

"Jadi ke kantin?" tanya Reyhan

"Oh, kita ke perpus ajalah sama mereka ? Lo mau kan? Mau ya? Pliss?"

Reyhan mendengus pelan," ya."

"Ayok Za ke perpus jadi gak?"

Zaza hanya mengangguk dan berjalan duluan.

•••

Zaza masih mencari novel-novel yang akan dia baca, selain buku-buku pelajaran perpustakaan ini juga menyediakan buku novel, cerpen dan lainnya.

Tangan Zaza bergerak mengambil novel yang berjudul cinta dalam diam mungkin novel ini bagus untuk Zaza baca.

Zaza berjalan duduk di kursi kosong ia malas duduk di dekat mereka bertiga yang ada dia hanya jadi nyamuk karena di anggurin mereka pacaran. Tapi Reyhan dia tidak masalah jika di anggurin cowok itu memilih untuk bermain game di ponsel nya .

Zaza mulai membaca novel nya, dan mulai meresapi ceritanya. Cerita nya sangat menarik apalagi seperti kisah nya mencintai seseorang dalam diam, matanya bergerak menatap Reyhan yang tengah bermain game dengan di tutupi novel sedikit agar tidak tercyduk lagi, entah mengapa Zaza sangat damai menatap mata teduh nya

Andai gue bisa miliki lo Rey. Haha halu lo ketinggian Za! Reyhan itu orang kaya mana mungkin mau sama lo orang yang sangat sederhana bisa-bisa di tolak mentah-mentah lo - gumam Zaza

Tiba-tiba mata mereka saling bertemu , Zaza langsung berpura-pura membaca buku lagi, ia memukul kepala dengan pelan.

Bisa-bisanya lo kecyduk lagi Zaza gila lo malu dikit ngapa - umpat Zaza malu.

Zaza mengintip Reyhan lagi dari balik novel ia tak melihat lagi, Zaza bersyukur ia kira Reyhan akan terus menatap dirinya seperti tadi oke mungkin Zaza terlalu ge'er.

Suara bel masuk sudah berbunyi Zaza segera bangkit dan mengembalikan bukunya.

"Za gue jalan duluan ya sama Dimas." kekeh Novita sambil gandengan tangan dengan Dimas.

Apa apaan novita? Fyuh! Jomblo harap sabar!

Novita yang di gandeng kok gue yang baper ya haha dasar gila! - umpat Zaza

Zaza segera melangkahkan kaki nya keluar dari perpus mendadak langkah nya berhenti karena melihat Reyhan di depan pintu kenapa Reyhan belum pergi dari sini? Apa dia nunggu gue? - gumam Zaza

"Ke-kenapa belum ke kelas?" tanya Zaza memberanikan diri kenapa ia mendadak gugup seperti ini.

"Gue minta sama lo jangan suka natepin gue, karena gue gak mau lo jatuh cinta sendirian."

Deg!

Setetes cairan bening lolos begitu saja, sembari menatap kepergian lelaki yang telah membuat nya jatuh cinta dalam waktu sekejap.

Gue tau kok maksud lo bilang ini ke gue tu apa? tapi mau gimana lagi gue gak bisa maksa kan perasaan gue buat berhenti berharap sama lo - gumam Zaza.

Zaza tersenyum kecut ia menghapus air matanya dengan kasar, cengeng sekali Zaza tenang mungkin cinta sedikit butuh perjuangan.

•••

Zaza berjalan di koridor dengan langkah malas ia masih saja teringat kata-kata Reyhan tidak apa apa Zaza tidak terlalu mengambil hati perkataanya.

"Oi Za."

Ia melirik ke samping menatap malas orang yang sering menganggu nya beberapa hari terakhir.

"Apalagi san."

"Gue nitip surat ya? "

"Buat Revita?"

Ihsan mengangguk "sama kasih coklat ini buat dia ya Za?"

Gadis itu hanya mengangguk menerima secarik kertas dan coklat Silverqueen

"Kenapa lo gak ngasih sendiri aja?"

"Gue ada kumpulan osis."

"Oh."

"Gue nitip ya maksih," ucap Ihsan lalu pergi dari sana.

Zaza tersenyum kecut menatap secarik kertas tersebut.

Andai gue yang di kasih ini sama Reyhan pasti gue seneng banget - gumam Zaza berharap lebih.

Zaza berjalan menuju parkiran pas banget saat itu Revita menghampirinya.

"Zaza!" panggil Revita sambil melambaikan tangan ya.

"Eh pas banget ada lo,"

"Nanti sore lo di suruh latihan basket sama pak Dika jam 3."

"mau ada apa emang nya?"

"Katanya sekolahan kita mau ikut pertandingan basket antar sekolah."

Zaza hanya ber oh ria menanggapinya

"Oh, ini dari Ihsan." ucap Zaza sembari memberikan secarik kertas dan coklat tersebut.

Mata Revita menatap kedua benda tersebut dengan heran.

"Lah ada apa ini? Kok tumben?"

"Ga tau baca aja,"

"Ya udah makasih ya,"

"Oke, gue balik duluan ya Rev?" pamit Zaza yang mulai mengayuh sepedanya.

Revita mengangguk sambil melambaikan tangannya menatap punggung gadis tersebut yang mulai menjauh.

Revita jadi penasaran sama isi surat dari Ihsan.

Perlahan Revita mulai membaca nya

Hay ?

Mungkin agak canggung aku menulis surat ini untuk mu, sebenarnya aku ingin mengungkapkan ini sejak lama tapi aku gak bisa susah waktu kita untuk bertemu karena aku di sibukkan dengan jabatan ku maaf sekali lagi maaf kalo aku lancang mencintaimu, aku sudah menyukaimu saat pertama kali kamu ikut tournament volly, wajah indah mu di selingi keringat itu ahk, rasanya aku ingin maju saat itu dan menghapus keringat mu haha sedikit alay

aku lelaki pengecut yang hanya berani menyatakan cinta lewat surat tapi setidaknya aku lega karena aku sudah memberanikan diri menulis surat ini untukmu.

Dan coklat ini anggep saja awal dari segalanya awal dari kedekatan kita

Salam

Ihsan

Revita tersenyum membaca surat ini oh dia rasa kata katanya begitu romantis, Revita tidak marah dengan Ihsan yang mencintai dia, Revita hanya senang ada yang berani mengungkapkan perasaan dengan hal yang terbilang konyol.

_________

see you~~