Angga POV
kami berjalan dimulai dari Clo yang memimpin pasukanna sedangkan kami hanya mengikuti kemana akan pergi.
angin malam benar-benar membuat kami mengantuk ingin merebahkan diri di tanah.
ketika kami berjalan dengan pelan suara seperti besar ular aku lihat lo juga melihat kami hanya menggunakan penerangan yang sederhana yaitu menggunakan atau kayu ujungnya dikasih dengan minyak kelapa dan itu dibakar menggunakan api.
sedikit demi sedikit aku mengatakan bahwa kalau orangnya pendiam dan dingin sudah tadi aku menggigit gigit bibir saat aku tak sengaja menginjak sesuatu yang licin tapi kasar.
aku hanya diam dan berusaha untuk tidak mengeluarkan suara, "apakah kalian merasakan sesuatu di kaki kalian?" seketika kami mengganggu kan kepala dengan serentak saat kalau menoleh ke arah kami ke arah belakang.