Aku berjalan dengan langkah tegap beberapa orang yang ada di depanku sedang menghadang jalanku aku tersenyum licik lalu dengan iseng mencoba aku menjetikan tanganku maka semuanya akan punah dengan sendirinya.
Mereka semua langsung kesakitan akan tetapi aku diam dan terus berjalan mencari dimana Bunda.
"Dasar lemah!" sarkasku
"Cukup mudah huh!" aku meniupkan tanganku dan langsung tersenyum dengan manis.
Mataku mencari ke arah kanan ke kiri ketika menemukan perempatan lorong Aku tidak tahu dimana letak bunda akan tetapi aku bisa mencium baunya dan sepertinya akan memilih jalan ke kiri maka aku putuskan untuk membelokan tubuhku ke kiri.
"Dam it!" aku mengumpat ketika bunda sedang berkelahi dengan seorang lelaki yang sangat kekar aku lihat dari kejauhan yang sedang merasakan kesakitan seketika darahku naik dengan sendirinya ke ubun-ubun, mendidih dengan cepat dan aku menyusul bunda.