Gisel Pov
Setelah semuanya nya nya aku berhasil menendang sosok yang bernama cung aku pun berhasil menyingkirkan dia terlebih dahulu dari area sungai tersebut.
Menyisakan kami berdua sehingga kami pun menatap satu sama lain dengan raut tegang bahkan aku pun tak segan-segan melemparkan tatapan sinis kepadanya sedangkan dia hanya diam saja seolah-olah menganggapku adalah sebuah Rehan kacang.
"Dia telah kalah olehku!" ujar dia dengan ladang tapi aku berusaha diam saja karena membuat aku semakin kesal jika meneladani dia.
"Kekuatanmu itu berasal dari aku jadi aku pun dapat mengontrol kekuatanku dengan tanganku sendiri bukan?" ujarku sontak membuat dia berdecih sembari menatapku dengan remeh.
"Mengapa kamu sangat yakin jika dapat mengalahkan aku?" tanya dia sedangkan aku hanya diam tanpa memikirkan pertanyaan dari dia.
"Apakah aku harus menjawabnya?" tanya aku kepada dia sedangkan dia hanya membuang muka ke arah lain.