aku terbangun dengan nafas yang terengah-engah.
aku menyeka keringat yang menetes di dahiku.
"apakah kamu bermimpi sesuatu?" dan seketika aku langsung menoleh ke arah samping rupanya Ada Gabriel yang tengah menatap ke arahku.
"sejak kapan kamu di sini?" tanya aku dengan mengabaikan pertanyaan darinya lalu dia pun mengernyitkan dahi dengan heran.
"prajurit memerintahkan kepadaku bahwa kamu berteriak dengan suara kencang. maka dari itu aku ke sini untuk menghampirimu." ujarnya dan setelah itupun aku menganggukan kepala sembari menyeka keringat yang terus-menerus mengalir.
sejenak aku terdiam dan menggelengkan kepalanya tidak mau bercerita.
"tidak ada apa-apa," aku dengan yakin dan setelah itu pun Gabriel mengangkat alisnya dengan bingung.
"kamu bermimpi sesuatu?" tanyanya kepadaku lalu aku menggelengkan kepala.
"aku tidak bermimpi apa-apa," dan setelah itu pun dia hanya diam sembari menutup pintu balkon yang terbuka dengan lebar.