Aku bersama paman sedang berada di tepi danau yang dijanjikan oleh sosok lelaki tersebut.
Matahari bahkan sudah berada di atas kepala ku namun sosok lelaki tersebut tak kunjung datang sehingga membuat aku semakin kesal terhadapnya.
Sedari tadi aku sudah mengumpat dengan kencang dan tak lupa sedari tadi sudah geram terhadapnya karena aku sudah bangun dari pagi dan sampai matahari sudah berada di atas kepala ku tak kunjung juga dia datang ke sini.
"Paman apakah dia bercanda. Apakah ada membodohi kita?" kepada paman halo Paman pun menjadikan bahu dengan acuh.
"Apakah dia melupakan perjanjian kita atau bagaimana sungguh jika dia melupakan akan ku pukul dia nanti saat bertemu," geram ku terhadapnya lalu Paman pun hanya menghela nafas sembari melihat ke arah sekitar.
Dari sini aku bisa melihat bahwa anda sosok Cum yang ada di sekitar kami, aku hanya bersikap tidak perduli karena dengan begitu siapa pun dapat bisa berusaha untuk lebih sabar sebelumnya.