Pagi hari Ava sudah berangkat kesekolah dengan Felix. Hari ini dia harus piket kelas. Ava sering sekali bolos yang membuatnya ketinggalan banyak sekali mata pelajaran. Ava sudah mulai bersih-bersih di temani oleh Felix yang bertopang dagu di atas meja.
"Babygirl lama banget nih" Rengek Felix kepada Ava yang sedang menyapu. "Angkat kakinya" Ucap Ava dan Felix mengangkat kakinya keatas meja. "Yaampun Felix kamu balik ke kelas aja gih... " Suruh Ava karena malas melihat Felix yang sudah misuh-misuh gak jelas. "Maless" Jawab Felix.
Ava akhirnya pasrah dengan Felix dan melanjutkan piketnya hingga bel berbunyi.
Kring.....
Para siswa-siswi segera masuk ke dalam kelas begitupun Felix yang sudah kembali ke dalam kelasnya. Bu Nina sudah masuk ke dalam kelas. Ia termaksud guru yang galak dan tanpa ampun murid-murid saja kadang ketakutan saat dia memanggil namanya.
"AVA KAMU KENAPA GAK PERNAH MASUK SEKOLAH!!!" Teriak bu Nina. "Gak tau" Jawab Ava santai. "BERDIRI DI LAPANGAN SAMPAI JAM PELAJARAN SAYA SELESAI" Titah bu Nina yang langsung diangguki oleh Ava. Ava akhirnya berdiri di tiang bendera panas-panasan.
Bel pun berbunyi para murid segera pergi ke kantin. Ava baru saja menyelesaikan hukumannya dengan baju yang basah akiban keringat. "Ava ini minum" Ucap Kelvin sang playboy tingkat buaya. Ava menenggak habis minuman yang di berikan oleh Kelvin dan tersenyum manis.
Felix yang melihat itupun langsung menghampiri mereka dan menatap tajam Kelvin. Kelvin pun segera pergi dari tempat itu. "Makasih" Lambai Ava kepada Kelvin. "Ava udah napa" Cemberut Felix. "Kenapa cemburu?" Tanya Ava. "IYA JELAS AKU CEMBURU" ngegas Felix yang membuat Ava tertawa.
"Yaudah yuk ke kantin" Ajak Ava kepada Felix. "Ayok" Jawab Felix. "Gendong" Ava mengulurkan tangannya untuk segera di gendong menuju kantin. Felix menggendong Ava ala bridal style. Saat sampai ke kantin semua orang heboh dengan Felix yang menggendong Ava menuju kantin. Felix perasaan suka bet deh bikin heboh. Kemaren bikin keselek sekarang bikin kaget.
Ava pun di dudukan di atas kursi paling pojok tempat biasa Felix duduk. "Mau pesen apa?" Tanya Felix. "Minuman aja" Jawab Ava yang diangguki oleh Felix. Akhirnya Felix mulai memesan dan membawa satu buah air mineral dan juga fried rice. Felix meletakkan di atas meja.
"Kok air mineral?" Protes Ava kepada Felix. "Kan tadi bilangnya minuman aja" Jawab Felix santai dan melahap makanannya dengan tenang. "Jangan Air mineral jugaa Felix.." Cemberut Ava. "Udah minum aja" Felix menyodorkan air mineral tersebut. "Gak" Ava pun langsung melenggang pergi membeli sebuah jus.
Ava kembali dan membawa satu gelas jus jeruk. Felix yang selesai makan dengan tidak ada akhlaknya merebut jus milik Ava dan meminumnya hingga setengah. "Felix jangan Ampe aku gaplok yaa" Teriak Ava. "Santai babygirl" Ucap Felix. "Bodo Amat" Ucap Ava acuh. "Sini deh aku bisikin" Ucap Felix yang diangguki oleh Ava.
Ava pun mendekat ke arah Felix. Dan Felix mulia membisikan sesuatu di telinga Ava yang membuat sang empunya kaget namun memunculkan smirk yang cukup menyeramkan. "Gimana?" Tanya Felix setelah membisikan sesuatu di telinga Ava. "Setuju" Ucap Ava sepakat. Bel pun berbunyi Ava dan Felix segera kembali ke dalam kelas.
"Seru juga rencana Felix" Smirk Ava dan dengan bahagia masuk ke dalam kelas. Lama sekali pelajaran yang membuat otak ingin pecah akhirnya selesai juga. Ava segera mengambil tas dan pergi menuju kelas Felix yang kebetulan beda 10 menit jam pulang sekolah. Ava melihat ada anak kelas 10 yang sedang di bully oleh senior mereka.
Ava pun menghampiri mereka. "Gladis, Gladis, kok bisa sih elo lagi" Ucap Ava yang membuat aksi mereka terhenti. Gladis pun langsung segera pergi karena takut oleh Ava. Ava menolong gadis kecil tersebut dengan lembut. Namun bukan nya terimakasih gadis itu malah memukul Ava. "Apaan sih lo" Ucap wanita itu.
Ava pun langsung menampar nya dan menendangnya. "Sialan lo yaa!! Udah gua tolongin juga" Ava pun langsung pergi dari tempat itu. Felix sudah
Keluar dari kelas dan menghampiri Ava. "Ayok kita ke rencana" Ucap Felix yang membuat Ava tersenyum. Ava sudah siap akan rencana yang di buat oleh Felix. bahkan dia sudah menyiapkan sesuatu yang hebat.