Chereads / school love story (SLS) / Chapter 23 - SLS BAB. 23

Chapter 23 - SLS BAB. 23

Ava dan Felix pergi menuju basecamp Evil. Ava yang menyetir mobil karena kaki Felix yang terkena pisau. Diperjalanan Ava menyanyi sambil membawa mobil. Suara Ava sungguh bagus bahkan Felix pun hingga tertidur di dalam mobil. Setelah sekitar 30 menit perjalanan akhirnya mobil sport itu sampai di sebuah gedung.

"Felix bangun" Ava menggoyangkan badan Felix. Tidak ada pergerakan dari Felix yang membuat Ava geram. "BANGUN!!!" Teriak Ava yang membuat Felix kaget. "Yaampun, gak usah ngagetin bisa gak sih" Ucap Felix sembari mengusap telinga nya. Ava tertawa kecil dan mengangkat kedua jarinya tanda damai.

Anggota Evil keluar karena saat di lantai 2 mendengar suara teriakan. Suara Ava sangat kencang bahkan terdengar hingga lantai 2. Brian berkacak pinggang melihat pasangan yang sedang bertengkar. "Boss bucin mulu" Teriak Axel dari atas gedung. Felix pun menengok ke atas dan berucap "Bacot jomblo".

Axel pun mengusap pelan dadanya. "Gausah sok tersakiti deh elu" Eric menoyor kepala Axel. "Woy nihh bawa senjatanya" Ucap Felix kepada David, Brian dan anggota lainnya. Mereka berdua cukup banyak mengambil senjata. "Jago juga lu boss" David terkagum melihat Felix yang membawa banyak senjata dan amunisi.

"Udah gua mau masuk" Ucap Felix. Ava membantu Felix masuk ke dalam karena kaki Felix yang sakit. Sesampainya di atas Felix di dudukan di atas sofa. "Sini aku obatin" Ava mengambil P3K dan mulai mengobatinya. "Awh.." Felix sedikit merintih karena lukanya cukup dalam dan parah. "Sakit babygirl" Ucap Felix sembari menggerakan sedikit kakinya.

Ava mendengus sebal dan menggeplak kepala Felix. Bukannya tenang Felix malah makin menjadi. "Diem anjing" Umpat Ava yang membuat Felix terbelalak. "Ngomongnya!" Ngegas Felix. "Lagian gak bisa diem banget dah" Ucap Ava dan mulai membalut luka Felix. Setelah sekian lama dengan ringisan dan umpatan yang keluar dari mulut cantik Ava akhirnya selesai juga.

"Mulutnya ya" Felix menepuk bibir Ava. Ava mengikat dengan kencang kain kasa yang membuat Felix meringis. "Durhaka ama suami" Ucapan Felix membuat Ava terbelalak tak percaya. "MATAMU!" Setelah mengucapkan itu Ava segera pergi menuju dapur.

Ava membuka kulkas mencari bahan makanan untuk memasak. Tapi nyatanya kulkas kosong membuatnya harus pergi membeli bahan makanan. Ava mengambil sweater dan pergi. Selama di supermarket Ava sibuk dengan catatan belanjaannya yang berada di HP nya. Membuatnya harus memati nyalakan HP nya.

Ava hendak mengambil bahan masakan yang cukup tinggi. Datang seorang pria yang melihat Ava kesusahan dan hendak membantunya. "Sini saya ambilin" Ucap pria itu. "Gak usah" Ava pun melompat mengambil bahan makanan itu dan segera pergi. "Sini saya bawain" Pria itu mencoba mengambil alih keranjang Ava.

"Gak usah" Ava menarik keranjang itu dan segera pergi dari tempat itu. Namun pria itu tetap mengikutinya. "Sini saya tolong" Pria itu masih bersikukuh untuk membant Ava. "KALO SAYA BILANG GAK USAH JANGAN MAKSA DONK!" Ava benar-benar sudah tersulut emosi karena pria satu ini.

"Jomblo dek" Ucap pria yang berumur sekitar 25 tahun itu. "Gak laku ya kak, sampe godain anak umur 17 tahun" Ucap Ava. "Sombong amat" Pria itu berdecih. Ava mengeluarkan pisau kecil miliknya dari dalam sepatu dan mulai menikam pria tersebut hingga mati. "Banyak bacot sih" Ava menghilangkan jejak dan segera pergi dari tempat itu menuju basecamp Evil.

Ava menaiki lift menuju lantai 5 dan segera masuk ke dalam. "Abis dari mana?" Tanya Felix yang baru saja terbangun dari tidurnya. "Belanja bahan masakan" Ava menuju dapur dan mulai memasak. Saat sedang memasak tiba-tiba datang Felix yang langsung memeluk tubuh Ava dari belakang dan menelusup kan kepalanya di cekungan leher Ava.

"Apaansih" Ava merasa geli dengan perlakuan Felix. "Mau manja" Ucap Felix yang membuat Ava seketika berhenti memasak. "Hah?" Tanya Ava tak percaya. "Hah, hah mulu kek tukang keong" Kata Felix yang mengeratkan pelukannya. "Sabar aku masak dulu ya" Ava mengusap surai rambut hitam Felix.

"Gak mau" Felix menggelengkan kepalanya. "Maunya gimana donk?" Ava mematikan kompor. "Sekarang" Felix menggendong Ava membuat sang empunya panik. ";#+$;_(+_;" (!¿(/-#" Entahlah apa yang Ava ucapkan. Felix menggendong Ava menuju sofa. Dan menurunkannya, "masakan aku belum selesai" Ava mencoba berdiri dan pergi ke dapur.

Namun Felix menindih badannya.