Pagi harinya Ava memilih untuk berangkat lebih awal ke sekolah karena sekarang adalah jadwal piketnya. Setelah perjalanan yang memakan waktu sekitar 15 menit Ava sampai di sekolah jam 06:55 pagi.
Ava mulai mengambil perlengkapan kebersihan seperti sapu dan pelan. Selang beberapa menit datang para laki-laki yang kebetulan satu jadwal piket dengannya yaitu kelvin dan Griffin. "Hai Ava" Sapa Kelvin laki-laki yang suka sekali berganti ganti pacar setiap harinya. Memang wajahnya bisa di bilang tampan namun masih tampan most wanted sekolah.
"Iya" Ava yang pertama kali di sapa tersenyum canggung kepadanya. "Sini aku bantuin" Ucap Griffin sembari mengambil gagang sapu yang di pegang oleh Ava. Ava pun memberikannya dengan Hati-hati. Setelah sekitar 30 menit mereka piket dan sudah terlihat bahwa sekolah sudah ramai.
Ava segera mendudukan dirinya di atas kursi. Ava membuat tangannya sebagai bantalan di atas meja untuk menahan kepalanya. 2 menit kemudian terdengar suara seorang laki-laki yang membangunkannya. "Ava" Panggil laki-laki tersebut sembari mencubit pipi Ava dengan lembut. Ava yang merasa terusik pun langsung terbangun dari tidurnya.
Saat membuka matanya Ava sudah di suguhkan oleh seorang laki-laki tampan dengan tatapan yang lembut mengarah ke dirinya. "Felix!" Kaget Ava. Felix pun hanya mengangkat sebelah alisnya menandakan bahwa dia seolah bertanya 'apa?'. Ava langsung berdiri. "Kenapa?" Tanya Ava.
Namun sesuatu yang tidak di inginkan terjadi. Seorang anak perempuan yang berada beberapa langkah dari tempat nya berdiri tadi langsung menampar Ava, memukul dan lain sebagainya. Namun Ava menangkis dan malah membalas memukul perempuan tersebut.
Sang perempuan meringis kesakitan. "Felix sayang tolong aku" Lirih wanita itu sekaligus menggoda. Bukan Felix yang menjawab melainkan Ava. "Felix dia masa jahatin aku" Ucap Ava dengan suara yang terlampau imut membuat para kaum Adam terpesona.
Ava tidak hanya membuat suara imut namun sekaligus memeluk lengan kekar pacarnya itu.
FELIX POV
gua gemes sendiri ngeliat Ava yang imut bet minta di terkam. Gua emang seenak jidat ngeklaim dia milik gua. Tapi untung aja dia gak ngejauh ataupun nolak malahan nganggep gua ada di sisinya. Gua liat Ava yang lagi ngeSavage cewek yang ngegoda gua.
"Kenapa?" Tanya gua lembut kepada sang pujaan hati. "Aku takut" Jawab Ava di sertai dengan pelukan. "Elu jangan ganggu pacar gua".terlihat dari para siswa-siswi yang kaget untuk kedua kalinya karena gua bilang kalo Ava pacar gua. Tapikan emang kenyataan. FIXXX NO DEBAT.
gua bawa Ava ke lapangan. Dan duduk di kursi penonton yang biasa buat nonton basket. "Gimana udah seneng?" Ucap gua kepada Ava yang lagi minum. "Sangat" Singkat, padat, jelas itulah yang di ucapkan oleh Ava. Gua heran kenapa gadis polos, cantik, imut kayak dia bisa Savage banget.
Itu sekali ngomong kayaknya langsung nyakitin hati deh. Salah pilih apa kagak ya gua?. Tentunya tidak karena saya memilih gadis yang berbeda. Jam sudah menunjukan pukul 07:25 lima menit lagi bel akan segera berbunyi.
Ngajarin pacar sesat boleh gak sih???. Boleh kayaknya, ajarin sesat kuyy. "Ava?" Panggil gua. "Hmm" Jawab Ava dengan deheman lembut. "Mau bolos?" Gua langsung ngomong ke intinya. "Emang boleh?" Tanya Ava polos. "Boleh" Ucap gua dengan cepat.
"Ayok" Ajak Ava dengan semangat.
AUTHOR POV
Sepasang remaja sedang menuju tembok belakang sekolah Yang letaknya di dekat toilet wanita. Sepasang remaja itu mencoba untuk melewati tembok yang tingginya sekitar 2 meter. Namun menurut Felix itu sungguh mudah karena tingginya yang sekitar 1,85 meter.
"Apakah kau bisa memanjatnya?" Tanya Felix kepada Ava yang sedari tadi memperhatikan tembok yang berada di depannya. "Tidak tau, sepertinya aku bisa" Ucap Ava kepada sang kekasih.
Mereka mulai memanjat dan melompat. Ava mulai terlebih dahulu untuk melompati tembok yang cukup tinggi. "Ya.. Hati-hati, aku gak mau kamu luka" Terlihat dari raut wajah Felix yang ketakutan gadisnya itu terluka.
Namun Ava tak mendengarkannya dan mulai melompat. Ava melompat dan memanjat tembok tersebut dengan mudahnya. Felix yang melihat hal tersebut terbelalak akan kelakuan gadisnya yang sungguh hebat. Sekarang giliran Felix yang melompat.
Felix sudah biasa dan sungguh handal dalam hal lompat tembok sekolah. Mereka pergi menuju parkiran untuk mengambil mobil Felix. "Ayok masuk" Felix membukakan pintu untuk pacarnya itu. Ava masuk ke dalam mobil Felix.
"Kita mau bolos ke mana?" Tanya Ava dengan lembut. "Kamu maunya kemana babygirl?" Tanya balik Felix. "Aku ikut kamu aja deh" Ucap Ava dengan lembut. "Gimana kalo ke basecamp aku babygirl?" Tawar Felix.