Reika terbangun saat Cahaya menyorot matanya dari balik Jendela. Dia tidak ingat pindah ke kamar, setelah mencuci mukanya dia menyadari seluruh palang di jendela dan pintu sudah di lepas tak ada Mug Kotor sisa minumah semalam semuanya bersih.
Para Kuda sudah di beri makan, dia menemukan sang Petualang duduk di pagar samping menatap padang Rumput
"anda sedang apa Tuan Corey ?"
"Tidak ada"
Sebuah gerobak berhenti di depan rumah, kuda itu terlihat kelelahan. Seorang pria berpakaian petani turun dari gerobak melirik lurus jalan itu gerbang Kota sudah tak jauh.
"selamat pagi" sapa sang Petani canggung menurunkan topi kumal yang sudah memudar karna terik matahari
"Pagi,anda sepertinya berjalan cukup jauh dari tempat asal anda"komentar Reika mengelus sang kuda memberikan sebatang gula batu pada kuda itu, Kuda itu jelas kelelahan.
"saya harus cepat ke kota"
"sepertinya anda punya urusan mendesak" Corey bergabung ,sang petani jelas memperhatikan Placard yang tergantung di Pinggul Corey
"anda petualang?" tanyanya langsung gerakannya terlihat semakin resah, Corey mengangguk
"oh demi tuhan tolong tolonglah kami, Desa kami di serbu kawanan Tikus, merusak kebun kebun kami menghancurkan lumbung dan seluruh persediaan musim dingin kami"
"em…maaf tapi kita harus ke serikat untuk mengurus Surat Kontraknya"
"tolonglah semakin tipis harapan kami" pria itu sudah memelas dia terlihat tidak membawa banyak perbekalan
"berapa harga Kontraknya ?" tanya Corey dan mendapat pelototan dari Reika, Serikat harus mendata setiap kontrak yang di sepakati di dalam serikat dan Petualang dilarang bertemu Client langsung untuk menghindari pemerasan.
"saya tidak yakin apa cukup tapi ini adalah yang kami punya" dia menjulurkan sekantong Koin totalnya mungkin hanya 40 tin,dia mengambil lima tin.
"apa ada pandai besi di desa anda ?" tanya Corey
"Tuan Corey anda tau anda tidak boleh menanyakan imbalan langusng pada Client atau placard anda akan di cabut"
"anda ada di sini Reika, dan anda adalah seorang staff Serikat dan anda melihat ini sebagai Saksi. Bukanya ini sudah termasuk Kontrak?" Reika ingin membantah tapi melihat seberapa buruk kondisi petani itu membuatnya sedikit mengendur
"baiklah apa anda ingin mengambil Kontrak ini tuan Corey?" tanya Reika,Corey melirik sang petani menanti jawaban. Petani itu mengangguk mantap. Corey mengangguk memberikan kantung uang itu pada Reika
"di desa mana anda tinggal"
"sebelah tenggara dekat danau Debora" Corey mengangguk
"buat imbalannya menjadi 35 tin, anda bisa urus semuanya dengan nona Reika,dan tanya beberapa petualang apa mau membantu dengan pembagian sama rata" petani itu tidak bisa menyembunyikan rasa leganya. Saat matahari sudah di puncak Corey sudah memasuki jalan hutan, sepertinya pikirannya terhubung dengan moster yang Ia bangkitkan perjalanan mungkin bisa Ia singkat menjadi satu hari jika melihat kecepatan mahluk ini.
"lebih cepat Candramawa" mahluk itu mengaum dan mulai melesat di dalam hutan bagai bayangan
***
"di mana anda akan tinggal?" tanya Reika saat Ia selesai menyelesaikan seluruh berkas petani tua itu.
"saya tidak tau mungkin saya akan langsung kembali pulang"
"kuda kuda anda terlalu Lelah merek akan mati jika di paksa satu hari lagi saja"
"turuti saja perkataan Nona ini dia ahli kuda" Petani itu sedikit terkejut saat mendapati Pria dengan pedang besar sudah berada di sebelahnya
"Siang Tuan Vounter ada yang bisa saya bantu?"
"Guild memanggil anda nona Reika" gadis itu mengerutkan dahinya tidak paham.
"tentang yang terjadi semalam" gadis itu mengangguk lalu membuat minuman sebentar tangannya ulet menuang menyatukan tiap rasa bir dan memberikan hasil karyanya pada sang petani
"minumlah ini gratis untuk anda beristirahatlah disini sampai saya kembali"
Reika melepas Celmeknya pamit pada rekannya dan mengikuti Satria, semua mata menatap waspada Reika adalah seorang Staff idola di Serikat karna kemampuannya dan prilukanya yang lemah lembut tapi setiap gadis itu berjalan bersama seorang Ksatria itu jelas mematahkan tiap hati di Serikat.
"anda pasti bercanda ?!" Reika naik pitam saat Claud clell mengatakan bahwa Reika melanggar kontrak menjadi staff serikat
"tidak ada hal lain kami menemukan bekas gulungan ini"
"kalau begitu biar saya perjelas" Reika menjelaskan semua yang terjadi malam itu sampai Corey menemuinya lagi di depan Istal tepat sebelum badai
"jika saya bercanda harusnya saya katakan bahwa saya pengguna Degger dan panah yang hebat" Reika menatap semua barang yang ada di depannya, sebuah gagang Degger yang sudah tidak berbentuk,busur yang sudah patah tanpa anak panah. Corey jelas sangat kuat
"panggil Petualang bernama Corey itu"
"saya mohon maaf tapi dia sudah meninggalkan kota" jawab Reika sebelum salah satu prajurit melangkah keluar ruang rapat
"dia mengambil tugas baru siang ini"
"kita jemput dia siapkan kuda, dan Reika jangan berani menyembunyikan sesuatu dari kami atau kamu tau akibatnya" aura memanas dalam waktu satu detik tapi tidak menggetarkan gadis itu
"saya paham maksut anda, anda bisa melihat misinya yang baru di pasang"
Para Ksatria Moongarm mengantar gadis itu hingga kembali ke Gedung serikat,Ia membiarkan para ksatria moongarm mengacak acak Papan permintaan.
"apa ada masalah Reika?" tanya seorang rekan kerjanya
"tidak ada aku akan merapihkannya nanti"