"Kau sudah sarapan?" tanya Nada yang melihat Nala hanya diam saja di ruang makan keesokan harinya.
"Sudah. Aku membuat nasi goreng dengan sosis dan telur untuk kalian," jawabnya seraya mengisi gelas kosong milik Nada.
"Kenapa kau tidak bersemangat? Kepalamu masih pusing?" tanya Nada lagi. Ia tahu Nala sempat pusing karena tengah malam gadis itu membangunkannya dan menanyakan obat.
"Sudah lebih baik. Aku ingin kembali ke kamar," jawab Nala sembari beranjak. Ia berlalu saat melihat Nada mengangguk pelan. Entahlah, hari ini ia tidak ingin kemana-mana dan bertemu dengan siapa-siapa. Badannya ingin istirahat. Nala membuka aplikasi pesan dan melihat riwayatnya bersama Rega. Lelaki itu nampaknya sedang sibuk hingga tak memberinya kabar. Kabar? Sedetik kemudian Nala termangu dengan pikirannya sendiri. Mengapa ia menunggu kabar dari Rega? Memangnya siapa dirinya? Dalam hatinya meringis pelan. Ia hanya mengenal lelaki itu dengan tidak sengaja. Dan hubungan mereka pun tidak sejauh itu.