Nala menghela napasnya berat saat turun dari mobil sang papa. Hari ini ia kembali di antar karena semalam pulang larut bersama seorang lelaki. Bukan tidak percaya, tapi Aldy menjadi lebih protektif mengingat ia belum sekalipun bertemu dengan lelaki yang disebut dengan nama Denis. "Kabari papa kalau akan pergi dengan teman kamu itu," katanya.
"Iya pa." Nala melangkah dengan gontai menuju gerbang kampus. Ia mendengus kesal saat melihat wajah datar Denis berjalan ke arahnya. Ia pun mengabaikan lelaki itu dan mendatangi Meira. "Kenapa kau ada di sini?" sapanya.
"Kau di antar lagi?" tanya Meira dengan tatapan penuh selidik saat melihat wajah sahabatnya itu tampak tak bersemangat. Ia tersenyum mengejek saat melihat anggukan gadis di hadapannya itu. "Sudah jangan bersedih. Oh ya bagaimana persiapanmu untuk ikut pertukaran pelajar?" tambahnya ingin mengalihkan pembicaraan.
"Mana paspormu?" suara Denis membuat suara Nala yang akan keluar kembali tertelan.
"Untuk apa?" ketus Nala.