Arya masuk ke kamar membawa Emily yang sudah tidak sadarkan diri semenjak dari mobil. Ia menurunkan Emily dengan lembut di ranjang. Arya kemudian menarik napas kesal tapi lega sambil memegang kepalanya.
Arya masih terus berdiri melihat kekasihnya yang tergeletak dalam posisi agak meringkuk. Ia berpikir keras mengapa Emily pergi darinya. Apa yang salah? Selama ini Arya merasa hubungannya sempurna dengan Emily. Apalagi setelah Emily tinggal bersamanya.
Arya kemudian membuka sepatu dan menegakkan tubuh Emily agar tidur lebih nyaman. Tiga hari tidak bertemu Emily, ia sangat merasa kangen. Tapi di satu sisi ia ingin Emily mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Arya masih duduk di pinggir ranjang sambil membelai rambut dan wajah Emily yang memerah. Bahkan dalam keadaan mabuk dan kacau sekalipun, wajah innocent dan cantiknya tidak hilang.