"Aku lah yang seharusnya meminta maaf. Aku sudah menyebabkan kamu ... berbuat hal seperti itu." Aidan membalas dengan suara yang lebih kecil. Ia menarik napas dan menghela dengan berat. Semua keberanian untuk meminta maaf tak dimiliki Aidan saat ini. ia hanya bicara diluar dari rencana.
"Pernikahan tidak seharusnya menjadi permainan. Aku sudah melakukan kesalahan itu. Aku menyakitimu dan membuatmu tertekan. Maukah kamu memaafkan aku?" ujar Aidan lagi. Malikha mengangguk pelan dan tersenyum.
"Apa kamu sudah memaafkan aku? Untuk semua yang kulakukan lebih dari 12 tahun lalu, bisakah kamu memaafkannya?" ujar Malikha membalas. Aidan tertegun dan tersenyum.