Aidan tak menjalankan niatnya untuk menemui Malikha, ia malah kembali ke New York. Turun dari pesawatnya, Aidan mengarahkan mobilnya untuk pergi ke klub First, tempat The Seven Wolves biasa berkumpul.
"Tanganmu baik-baik saja?" tanya Jayden yang juga baru datang menghentakkan Aidan dari lamunannya. Aidan hanya mendehem saja dan mengangguk. Ia meminum lagi birnya dan melamun kembali.
"Aidan ... aku khawatir padamu," ujar Jayden dengan wajah cemas.
"Aku baik-baik saja, Jay," jawab Aidan tanpa menoleh.
"Aku tidak bilang kamu sakit, tapi jiwamu terluka. Dan aku sudah sangat jarang melihat kamu tersenyum sekarang. Kamu jadi tidak imut lagi, tau!" Aidan tersenyum tipis mendengar Jayden yang menggodanya. Ia tak menjawab dan hanya terus memandang ujung botol bir di depannya.
"Kamu sudah mencari Malikha?" tanya Jayden setelah diam cukup lama. Aidan mengangguk.
"Kamu menemukannya?" Aidan mengangguk lagi.
"Lalu kenapa kamu bersedih?" Aidan menghela napas berat perlahan.