"Selanjutnya apa rencanamu?"
"Aku ingin hamil dan melahirkan di LA. Aku akan kembali kesana," jawab Malikha tanpa ragu.
"Kamu yakin? Aku bisa membantumu di sini." Malikha malah menggeleng.
"Sudah saatnya aku pulang. Aku lahir dan besar di sana. Aku sudah pergi terlalu lama. Aku pikir aku ingin membesarkan anakku disana, lagipula disanalah tempat aku dan Aidan bertemu. Aku ingin anakku dekat dengan Ayahnya, sekalipun bukan dalam kehadiran fisik," ujar Malikha dengan suara lembutnya.
"Aku p ikir kamu sedang menjalani terapi dari salah satu psikiater terkenal." Malikha mengangguk.
"Dia dan aku sepakat untuk melakukan semua sesi terapi di LA. Aku harus sembuh dari depresiku agar bayiku bisa tumbuh dengan sehat." Elisa mengangguk dan memeluk Malikha kemudian.